Masalah :
Jadi kalian semua udah tau kan kalo sekarang entah kenapa banyak postingan tentang menyindir orang-orang yang mengaku otaku, terus orang-orang yang suka sama anime dan manga dikatain weeaboo. Ada juga yang mengata-ngatai mereka itu goblok karena pikirannya anime/manga terus.
Jadi kalian semua udah tau kan kalo sekarang entah kenapa banyak postingan tentang menyindir orang-orang yang mengaku otaku, terus orang-orang yang suka sama anime dan manga dikatain weeaboo. Ada juga yang mengata-ngatai mereka itu goblok karena pikirannya anime/manga terus.
Penjelasan :
Disini posisi saya bukan memilih mana yang benar dan yang salah, saya hanya menjelaskan beberapa hal saja ya mas bro.
Disini posisi saya bukan memilih mana yang benar dan yang salah, saya hanya menjelaskan beberapa hal saja ya mas bro.
Isi:
Otaku, berdasarkan Wikipedia adalah orang yang sangat terobsesi pada hal yang dia sukai. Sebenarnya definisi ‘hal yang dia sukai’ ini bukan hanya anime dan manga, tapi memang sering dikaitkan dengan itu.
Otaku, berdasarkan Wikipedia adalah orang yang sangat terobsesi pada hal yang dia sukai. Sebenarnya definisi ‘hal yang dia sukai’ ini bukan hanya anime dan manga, tapi memang sering dikaitkan dengan itu.
Otaku biasanya karena
saking menekuninya, akan membeli banyak sekali manga, anime, figure, poster,
majalah anime, dan lain sebagainya demi menekuni anime dan manga itu. Otaku
juga biasanya mengetahui banyak sekali nama anime, ingat nama pengisi suara
karakternya, sampai-sampai semua OSTnya juga diingat, bahkan mungkin sampai
lirik-liriknya juga diingat.
Mereka kalau sudah
suka dengan sesuatu, akan sangat menekuninya dan terus mempelajarinya. Karena
pada dasarnya, mereka terobsesi dengannya.
Oke sampai disitu
sudah jelas? Lanjut…
Orang-orang yang
sekedar suka sama anime/manga, tapi ga terlalu menekuninya itu bukan otaku. Walau,
ya, banyak orang yang menamakan dirinya otaku karena dia suka anime/manga. Sebutan otaku itu lebih pendek dari “anime lover” atau “pecinta anime”
jadi kadang-kadang orang maunya praktis aja, langsung panggil otaku. Coba kalo
ada panggilan lain buat yang sekedar suka anime terus pendeknya setara dengan
‘otaku’, yakin gak, mereka bakal manggil diri mereka dengan sebutan itu?
Terus mungkin juga karena sebutan ‘otaku’ itu
udah populer. Jadi kayak misalnya ada air minum namanya Apala, terus merek ini
itu paling populer dibandingkan merek lainnya. Orang-orang kalo minta air minum
bakal bilangnya, “Eh, ada Apala ga? Haus nih…”
Oke, lanjut ke topik berikutnya.
Anime itu bukan kartun!
Emangnya kenapa kalo kartun itu disebut
anime? Iya emang mungkin bahasanya kurang enak di denger di telinga makanya dibantah.
Tapi kembali ke teori air minum, ‘kartun’ itu lebih populer di telinga orang
yang kurang atau tidak suka anime, sehingga disebutlah, animasi 2D sebagai
kartun. Kartun dan anime itu sebenarnya sama saja—animasi 2D. Bedanya hanyalah
gaya dan asalnya. Kenapa harus dipermasalahkan? Biar saja orang bilang anime
itu kartun, memangnya kenapa? Apakah kartun sangat jelek sehingga tidak bisa
disetarakan dengan anime?
Lanjut lagi.
Oke, sekarang ke topik dimana orang-orang
ngata-ngatain kalo anime itu sampah, cuma bocah yang nonton anime dan
lain-lain.
Anime bukan sampah, dan bukan cuma bocah yang
nonton anime.
Anime hanyalah salah
satu bentuk hiburan dalam animasi 2D, sebenarnya hampir sama dengan drama
korea, film-film Amrik, sinetron, dll. Hanya saja ini dalam bentuk 2D. Beda
tipis, tapi kenapa dikatakan kalau hanya bocah yang nonton anime? Dan kenapa
anime menjadi sampah?
Anggap saja anime itu
sekedar film saja, kenapa diperumit segala?
Anime juga memiliki
makna dan nilai-nilainya tersendiri. Anime yang tidak memiliki makna maupun
nilai-nilai positif yang bisa diambil daripadanya jarang bisa menjadi populer.
Jadi jangan katakan yang tidak-tidak. Jangan caci maki anime maupun orang-orang
yang menontonnya. Anime ada banyak, bukan hanya satu jenis. Ada anime yang
bagus, dan ada yang jelek, sama seperti sebuah film.
Cosplay itu ngabisin
duit! Ngapain sih orang cosplay?
Cosplay itu hanyalah
sesuatu untuk hiburan seseorang, dan ada juga yang menggunakan cosplay sebagai
sumber mencari uang, misalnya dari lomba cosplay. Cosplay itu tidak usah
semuanya dibeli, orang yang bokek tapi mau cosplay juga bisa… tapi tentunya
buat sendiri. Jadi cosplay itu juga bisa memicu kekreatifitasan seseorang untuk
membuat bahan-bahan cosplay.
Oh ya, cosplay untuk
hiburan seseorang, maksudnya yaitu bahwa orang bisa senang dan merasa bahagia dengan bercosplay. Sama
saja dengan bermain komputer, HP, dll.
Cosplay juga bisa
digunakan sebagai sarana mencari teman. Para cosplayers bisa bertemu dan
akhirnya berteman satu sama lain.
Baik, sampai disini
dulu celoteh saya.